Minggu, 07 Oktober 2012

Contoh Laporan Biologi



BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah

Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas biologi yang diberikan oleh Bu Sudarsih selaku guru biologi kelas XII SMA Negeri 2 Sumbawa Besar. Dengan selesainya laporan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan tentunya bermanfaat bagi kami dalam melengkapi nilai biologi kami dalam bab tentang Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan. Tumbuhan yang kami gunakan adalah kacang hijau.
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau dan berbiji putih. Dalam pertumbuhannya, kacang hijau memerlukan media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuh dan perkembangan akar serta tempat tanaman mengabsorpsi unsur hara dan air. Sehubungan dengan adanya pengaruh media tanam dalam pertumbuhan kacang hijau, pada penelitian ini akan membahas mengenai perbedaan pertumbuhan kacang hijau jika ditanam di media yang berbeda yaitu di media tanah dan kapas.


1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalahnya antara lain :
-          Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang ditanam di tanah dengan kacang hijau yang ditanam di kapas ?
-          Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada biji kacang hijau yang ditanam di tanah dengan biji kacang hijau yang ditanam di kapas ?



1.3.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh media tanam yang berbeda pada pertumbuhan biji kacang hijau.

1.4.Hipotesis

Kacang hijau lebih cepat tumbuh di media tanah daripada di kapas.

1.5.Variabel
a.       Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan adalah media tanam biji kacang hijau yaitu tanah dan kapas.
b.      Variabel terikat
Pertumbuhan kacang hijau, parameternya adalah panjang batang, jumlah daun dan lebar daun.
c.       Variablel control
Jumlah biji dan tempat peletakan tanaman.

BAB II DASAR TEORI

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan pertumbuhan bakal biji dan bakal buah. Tahap berikutnya yaitu perkecambahan. Berdasarkan letak perkecambahannya, tipe perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal. Perkecambahan hypogeal ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum). Adapun perkecambahan epigeal ditandai dengan ikut terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan kacang hijau (Diah Aryulina, 2004).
Kacang hijau (Phaseolus aureus) terkenal sebagai sumber protein nabati dengan kadar protein yang tinggi. Selain itu, kacang hijau juga mengandung mineral, fosfor, dan kalsium yang penting bagi tubuh kita. Manfaat kacang hijau dikenal dapat membuat otak lebih cerdas dan mudah dalam berfikir. Hal ini tidak lain adalah berkat kandungan protein yang tinggi dalam kacang hijau tersebut (Abdullah Syakur, http://www.kesehatan123.com/2225/manfaat-kacang-hijau/,diakses pada tanggal 22 Juli 2012).
Dalam pertumbuhannya, kacang hijau memerlukan media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuh dan perkembangan akar serta tempat tanaman mengabsorpsi unsur hara dan air. Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa yang akan melakukan penelitian biologi.  Sebagai media tanam, tanah menyediakan faktor-faktor utama untuk pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan mekanik akar. Adapun kapas dapat mempercepat pertumbuhan tanaman kacang hijau. Namun, pertumbuhan tanaman yang ditanam di kapas hanya bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu sehingga harus dipindahkan ke media tanam yang baru yaitu tanah. Selain itu, tanaman yang ditanam di kapas juga memiliki kualitas tumbuh yang lebih rendah daripada tanah.  Oleh karena itu, kapas hanya digunakan sebagai media tanam sementara atau media pengganti tanah (Anonim,http://www.scribd.com/doc/54785920/Pengaruh-Berbagai-Media-Tanam-Terhadap-Kecepatan-Perkecambahan-Biji-Kacang,diakses pada tanggal 28 Juli 2012).

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

3.1.Alat dan Bahan
3.1.1.      Alat
-       Penggaris
-       2 tempat media tanam (gelas air mineral)

3.1.2.      Bahan
-       10 biji kacang hijau
-       Tanah
-       Kapas
-       Air

3.2.Cara Kerja
1.       Merendam kacang hijau selama satu malam.
2.       Memilih kacang hijau yang akan ditanam.
3.       Memasukkan  tanah dan kapas ke dalam gelas air mineral yang berbeda.
4.       Menaburkan masing-masing lima biji kacang hijau ke dalam wadah berisi tanah dan wadah berisi kapas.
5.       Meletakkan kedua wadah di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang sama.
6.       Menyirami masing-masing cawan yang berisi kacang hijau dua kali sehari dengan menggunakan air sebanyak 3 sendok makan.
7.       Mengukur dan mencatat perubahan pada tiap-tiap kacang hijau tiap hari selama 6 hari.



BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1. Hasil Pengamatan pada Media Tanah
Hari ke-
Tinggi Tumbuhan (cm)
Rata-rata (cm)
Keterangan
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
1
0
0
0
0
0
0

2
1,3
1
0,9
1,5
0
0,94
Daun mulai muncul tetapi belum terlepas dari kotiledonnya. Daun berjumlah 2.
3
3,1
2,8
1,8
2,1
0,8
2,12
Daun sudah terlepas dari kotiledonnya, tetapi masih dalam bentuk kuncup. Daun berjumlah 2
4
3,7
3,3
2,9
2,6
1
2,7
Daun mulai membuka dari bentuk kuncupnya. Daun berjumlah 2.
5
4,5
3,7
3,5
3
1,2
3,18
Daun mulai melebar.
6
6
4,6
4,5
4,3
1,4
4,16
Daun terus melebar dan terus menjauh dari kotiledonnya, jumlah biji masih tetap 2.

4.1.2. Hasil Pengamatan pada Media Kapas
Hari ke-
Tinggi Tumbuhan (cm)
Rata-rata (cm)
Keterangan
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
1
0
0
0
0
0
0

2
0
0,8
0,6
0,6
0,9
0,58
Daun mulai muncul dan berjumlah 2. Tetapi belum terlepas dari kotiledonnya.
3
0,5
1
1,2
0,8
1
1,3
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
4
1
1,1
1,3
1
2
1,32
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
5
1
1,2
1,3
1,3
2
1,36
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
6
1,5
1,4
1,5
2
3,5
1,98
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.

4.2. Pembahasan
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Pada kacang hijau, terdapat beberapa faktor penunjang dan pada laporan kami ini membahas salah satunya yaitu media tanamnya. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Melalui faktor tersebut kita dapat mengetahui skala pertumbuhan dari kacang hijau tersebut hingga menjadi kecambah.
Tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan yang kami lakukan. Tabel pertama menunjukkan hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap kacang hijau yang ditanam di tanah. Adapun tabel kedua menunjukkan hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap kacang hijau yang ditanam di kapas.
Pada hari pertama, biji kacang hijau ditanam di masing-masing media tanam. Perbedaan pertumbuhan biji pada setiap media tanam belum tampak. Adapun pada hari kedua, mulai tampak pertambahan tinggi kacang hijau. Pada wadah pertama yang menggunakan media tanah, biji pertama tingginya 1,3 cm, biji kedua 1 cm, biji ketiga 0,9 cm, biji keempat 1,5 cm, dan biji kelima tidak mengalami pertambahan tinggi sehingga rata-rata tinggi kacang hijau di wadah pertama adalah 0,94 cm/biji. Pertambahan tinggi pada kacang hijau di wadah pertama disertai dengan munculnya daun. Namun, daun yang muncul belum terlepas dari kotiledonnya. Kemunculan daun pada kacang hijau di wadah pertama juga dialami oleh kacang hijau yang ada di wadah kedua yaitu wadah yang berisi media kapas. Akan tetapi, tinggi kacang hijau di wadah kedua berbeda dengan tinggi kacang hijau di wadah pertama. Biji kacang hijau pertama tidak mengalami pertambahan tinggi, biji kedua tingginya  0,8 cm, biji ketiga dan keempat 0,6 cm, dan biji kelima 0,9 cm sehingga tinggi rata-ratanya adalah 0,58 cm/biji.
Selanjutnya pada hari ketiga, kacang hijau pada wadah pertama daunnya sudah terlepas dari kotiledonnya, tetapi masih dalam bentuk kuncup. Terdapat 2 daun yang muncul. Tinggi kacang hijau yang berada di wadah pertama antara lain, biji pertama 3,1 cm, biji kedua 2,8 cm, biji ketiga 1,8 cm, biji keempat 2,1 cm, dan biji kelima 0,8 cm sehingga tinggi rata-ratanya 2,12 cm/biji. Jika biji yang berada di wadah pertama daunnya sudah terlepas dari kotiledonnya, maka lain halnya dengan biji yang ada di wadah kedua. Pada biji yang berada di wadah kedua daunnya belum terlepas dari kotiledonnya dengan tinggi biji pertama 0,5 cm, biji kedua 1 cm, biji ketiga 1,2 cm, biji keempat 0,8 cm, dan biji kelima 1 cm sehingga rata-rata tingginya 1,3 cm/biji.
Adapun pada hari keempat, kacang hijau pada wadah pertama daunnya mulai membuka dari bentuk kuncupnya. Tinggi kacang hijau yang berada di wadah pertama antara lain, biji pertama 3,7 cm, biji kedua 3,3 cm, biji ketiga 2,9 cm, biji keempat 2,6 cm, dan biji kelima 1 cm sehingga tinggi rata-ratanya 2,7 cm/biji. Jika biji yang berada di wadah pertama daunnya sudah terlepas dari kotiledonnya dan mulai membuka dari bentuk kuncupnya, maka lain halnya dengan biji yang ada di wadah kedua. Pada biji yang berada di wadah kedua daunnya masih belum terlepas dari kotiledonnya dengan tinggi biji pertama 1 cm, biji kedua 1,1 cm, biji ketiga 1,3 cm, biji keempat 1 cm, dan biji kelima 1 cm sehingga rata-rata tingginya 1,32 cm/biji.
Pada hari kelima, kacang hijau yang berada di wadah pertama daunnya mulai melebar yang disertai dengan pertambahan tinggi. Tinggi biji pertama di wadah pertama 4,5 cm, biji kedua 3,7 cm, biji ketiga 3,5 cm, biji keempat 3 cm, dan biji kelima 1,2 cm sehingga rata-rata tingginya 3,18 cm/biji. Sedangkan pada wadah kedua, tinggi biji pertama 1 cm, biji kedua 1,2 cm, biji ketiga dan keempat1,3 cm, dan biji kelima 2 cm sehingga rata-rata tingginya 1,36 cm/biji. Pada kacang hijau yang ditanam di media kapas, daunnya belum terlepas dari kotiledonnya hingga hari keenam.
Pada hari keenam, kacang hijau yang berada di wadah pertama daunnya terus melebar dan semakin jauh dari kotiledonnya. Tinggi biji pertama di wadah pertama 6 cm, biji kedua 4,6 cm, biji ketiga 4,5 cm, biji keempat 4,3 cm, dan biji kelima 1,4 cm sehingga tinggi rata-ratanya 4,16 cm/biji. Adapun pada wadah kedua, biji pertama tingginya 1,5 cm, biji kedua 1,4 cm, biji ketiga 1,5 cm, biji keempat 2 cm, dan biji kelima 3,5 cm sehingga tinggi rata-ratanya 1,98 cm/biji.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau tercepat terjadi pada media tanam tanah. Sedangkan kapas memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dari tanah. Dari pengamatan ini dapat di buktikan bahwa media tanam sangat berpengaruh bagi pertumbuhan  tanaman. Berbeda media tanamnya, maka berbeda pula pertumbuhan tanaman yang ditanam di media tersebut.





BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Berbeda media tanamnya, maka berbeda pula pertumbuhannya.
5.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan bahwa penyiraman dilakukan secara teratur.




DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Syakur. Manfaat Kacang Hijau Bagi Kesehatan Kita. http://www.kesehatan123.com/2225/manfaat-kacang-hijau/.diakses pada tanggal 22 Juli 2012.
Anonim.Pengaruh Berbagai Media TanamTerhadap Kecepatan Perkecambahan BijiKacang Hijau. http://www.scribd.com/doc/54785920/Pengaruh-Berbagai-Media-Tanam-Terhadap-Kecepatan-Perkecambahan-Biji-Kacang.diakses pada tanggal 28 Juli 2012.
Aryulina, Diah, dkk.2004.Biologi 2.Jakarta:Erlangga.
Handayani, Nuri.2009.Buku Kantong Biologi SMA.Yogyakarta:Pustaka Widyatama.

 

1 komentar:

  1. Wah makasih mba bermanfaat sekali buat bikin laporan praktikum

    BalasHapus