BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Laporan ini kami buat untuk memenuhi
tugas biologi yang diberikan oleh Bu Sudarsih selaku guru biologi kelas XII SMA
Negeri 2 Sumbawa Besar. Dengan selesainya laporan ini, diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca dan tentunya bermanfaat bagi kami dalam melengkapi
nilai biologi kami dalam bab tentang Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan. Tumbuhan yang kami gunakan adalah kacang hijau.
Kacang hijau adalah tanaman budidaya
dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit
yang hijau dan berbiji putih. Dalam pertumbuhannya, kacang hijau
memerlukan media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuh dan perkembangan akar serta
tempat tanaman mengabsorpsi unsur hara dan air. Sehubungan
dengan adanya pengaruh media tanam dalam pertumbuhan kacang hijau, pada
penelitian ini akan membahas mengenai perbedaan pertumbuhan kacang hijau jika
ditanam di media yang berbeda yaitu di media tanah dan kapas.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, rumusan masalahnya antara lain :
-
Adakah
perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang ditanam di tanah dengan kacang
hijau yang ditanam di kapas ?
-
Bagaimana
perbedaan pertumbuhan pada biji kacang hijau yang ditanam di tanah dengan biji
kacang hijau yang ditanam di kapas ?
1.3.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh media
tanam yang berbeda pada pertumbuhan biji kacang hijau.
1.4.Hipotesis
Kacang hijau lebih cepat tumbuh di media tanah daripada di
kapas.
1.5.Variabel
a. Variabel
bebas
Variabel bebas yang digunakan adalah media tanam biji kacang hijau yaitu
tanah dan kapas.
b. Variabel
terikat
Pertumbuhan kacang hijau, parameternya adalah panjang batang, jumlah daun
dan lebar daun.
c. Variablel
control
Jumlah biji dan tempat peletakan tanaman.
BAB
II DASAR TEORI
Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan diawali dengan pertumbuhan bakal biji dan bakal buah. Tahap berikutnya
yaitu perkecambahan. Berdasarkan letak perkecambahannya, tipe perkecambahan
dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.
Perkecambahan hypogeal ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke
permukaan tanah, sedangkan kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Proses ini
dapat dilihat pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum). Adapun perkecambahan epigeal ditandai dengan ikut
terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah. Proses ini dapat dilihat pada
perkecambahan kacang hijau (Diah Aryulina, 2004).
Kacang
hijau (Phaseolus aureus) terkenal sebagai sumber protein
nabati dengan kadar protein
yang tinggi. Selain itu, kacang hijau juga mengandung mineral, fosfor, dan kalsium
yang penting bagi tubuh kita. Manfaat kacang hijau
dikenal dapat membuat otak lebih cerdas dan mudah dalam berfikir. Hal ini tidak
lain adalah berkat kandungan protein yang tinggi dalam kacang hijau tersebut
(Abdullah Syakur, http://www.kesehatan123.com/2225/manfaat-kacang-hijau/,diakses
pada tanggal 22 Juli 2012).
Dalam
pertumbuhannya, kacang hijau memerlukan media tanam. Media tanam berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan perkembangan akar serta tempat tanaman mengabsorpsi
unsur hara dan air. Banyak media tanam yang bisa
dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan
pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah
materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap
oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas,
terkecuali para siswa yang akan melakukan penelitian biologi. Sebagai media tanam, tanah
menyediakan faktor-faktor utama untuk pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara,
air, dan udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan mekanik akar. Adapun kapas dapat mempercepat
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Namun, pertumbuhan tanaman yang ditanam di
kapas hanya bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu sehingga harus
dipindahkan ke media tanam yang baru yaitu tanah. Selain itu, tanaman yang
ditanam di kapas juga memiliki kualitas tumbuh yang lebih rendah daripada tanah. Oleh karena itu, kapas hanya digunakan
sebagai media tanam sementara atau media pengganti tanah (Anonim,http://www.scribd.com/doc/54785920/Pengaruh-Berbagai-Media-Tanam-Terhadap-Kecepatan-Perkecambahan-Biji-Kacang,diakses pada tanggal
28 Juli 2012).
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA
3.1.Alat dan Bahan
3.1.1.
Alat
- Penggaris
- 2 tempat media tanam (gelas air
mineral)
3.1.2.
Bahan
- 10 biji kacang hijau
- Tanah
- Kapas
- Air
3.2.Cara Kerja
1.
Merendam kacang hijau selama satu malam.
2.
Memilih kacang hijau yang akan ditanam.
3.
Memasukkan tanah dan kapas ke dalam gelas air mineral
yang berbeda.
4.
Menaburkan masing-masing lima biji
kacang hijau ke dalam wadah berisi tanah dan wadah berisi kapas.
5.
Meletakkan kedua wadah di tempat yang
memiliki intensitas cahaya yang sama.
6.
Menyirami masing-masing cawan yang
berisi kacang hijau dua kali sehari dengan menggunakan air sebanyak 3 sendok
makan.
7.
Mengukur dan mencatat perubahan pada
tiap-tiap kacang hijau tiap hari selama 6 hari.
BAB
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Pengamatan
4.1.1. Hasil Pengamatan pada Media Tanah
Hari ke-
|
Tinggi Tumbuhan (cm)
|
Rata-rata (cm)
|
Keterangan
|
||||
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
|||
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
1,3
|
1
|
0,9
|
1,5
|
0
|
0,94
|
Daun mulai muncul tetapi belum terlepas dari
kotiledonnya. Daun berjumlah 2.
|
3
|
3,1
|
2,8
|
1,8
|
2,1
|
0,8
|
2,12
|
Daun sudah terlepas dari kotiledonnya, tetapi
masih dalam bentuk kuncup. Daun berjumlah 2
|
4
|
3,7
|
3,3
|
2,9
|
2,6
|
1
|
2,7
|
Daun mulai membuka dari bentuk kuncupnya. Daun
berjumlah 2.
|
5
|
4,5
|
3,7
|
3,5
|
3
|
1,2
|
3,18
|
Daun mulai melebar.
|
6
|
6
|
4,6
|
4,5
|
4,3
|
1,4
|
4,16
|
Daun terus melebar dan terus menjauh dari
kotiledonnya, jumlah biji masih tetap 2.
|
4.1.2. Hasil Pengamatan pada Media Kapas
Hari ke-
|
Tinggi Tumbuhan (cm)
|
Rata-rata (cm)
|
Keterangan
|
||||
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
|||
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
0
|
0,8
|
0,6
|
0,6
|
0,9
|
0,58
|
Daun mulai muncul dan berjumlah 2. Tetapi belum
terlepas dari kotiledonnya.
|
3
|
0,5
|
1
|
1,2
|
0,8
|
1
|
1,3
|
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
|
4
|
1
|
1,1
|
1,3
|
1
|
2
|
1,32
|
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
|
5
|
1
|
1,2
|
1,3
|
1,3
|
2
|
1,36
|
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
|
6
|
1,5
|
1,4
|
1,5
|
2
|
3,5
|
1,98
|
Daun masih belum terlepas dari kotiledonnya.
|
4.2.
Pembahasan
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya
dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Pada
kacang hijau, terdapat beberapa faktor penunjang dan pada laporan kami ini
membahas salah satunya yaitu media tanamnya. Secara umum, media tanam harus
dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan
dapat menahan ketersediaan unsur hara. Melalui faktor tersebut kita dapat
mengetahui skala pertumbuhan dari kacang hijau tersebut hingga menjadi
kecambah.
Tabel
diatas menunjukkan hasil pengamatan yang kami lakukan. Tabel pertama
menunjukkan hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap kacang hijau yang
ditanam di tanah. Adapun tabel kedua menunjukkan hasil pengamatan yang kami
lakukan terhadap kacang hijau yang ditanam di kapas.
Pada
hari pertama, biji kacang hijau ditanam di masing-masing media tanam. Perbedaan
pertumbuhan biji pada setiap media tanam belum tampak. Adapun pada hari kedua,
mulai tampak pertambahan tinggi kacang hijau. Pada wadah pertama yang
menggunakan media tanah, biji pertama tingginya 1,3 cm, biji kedua 1 cm, biji
ketiga 0,9 cm, biji keempat 1,5 cm, dan biji kelima tidak mengalami pertambahan
tinggi sehingga rata-rata tinggi kacang hijau di wadah pertama adalah 0,94 cm/biji.
Pertambahan tinggi pada kacang hijau di wadah pertama disertai dengan munculnya
daun. Namun, daun yang muncul belum terlepas dari kotiledonnya. Kemunculan daun
pada kacang hijau di wadah pertama juga dialami oleh kacang hijau yang ada di
wadah kedua yaitu wadah yang berisi media kapas. Akan tetapi, tinggi kacang
hijau di wadah kedua berbeda dengan tinggi kacang hijau di wadah pertama. Biji
kacang hijau pertama tidak mengalami pertambahan tinggi, biji kedua
tingginya 0,8 cm, biji ketiga dan keempat
0,6 cm, dan biji kelima 0,9 cm sehingga tinggi rata-ratanya adalah 0,58 cm/biji.
Selanjutnya
pada hari ketiga, kacang hijau pada wadah pertama daunnya sudah
terlepas dari kotiledonnya, tetapi masih dalam bentuk kuncup. Terdapat 2 daun
yang muncul. Tinggi kacang hijau yang berada di wadah pertama antara lain, biji
pertama 3,1 cm, biji kedua 2,8 cm, biji ketiga 1,8 cm, biji keempat 2,1 cm, dan
biji kelima 0,8 cm sehingga tinggi rata-ratanya 2,12 cm/biji. Jika biji yang
berada di wadah pertama daunnya sudah terlepas dari kotiledonnya, maka lain
halnya dengan biji yang ada di wadah kedua. Pada biji yang berada di wadah
kedua daunnya belum terlepas dari kotiledonnya dengan tinggi biji pertama 0,5
cm, biji kedua 1 cm, biji ketiga 1,2 cm, biji keempat 0,8 cm, dan biji kelima 1
cm sehingga rata-rata tingginya 1,3 cm/biji.
Adapun
pada hari keempat, kacang hijau pada wadah pertama daunnya mulai
membuka dari bentuk kuncupnya. Tinggi kacang hijau yang berada di wadah pertama
antara lain, biji pertama 3,7 cm, biji kedua 3,3 cm, biji ketiga 2,9 cm, biji keempat
2,6 cm, dan biji kelima 1 cm sehingga tinggi rata-ratanya 2,7 cm/biji. Jika
biji yang berada di wadah pertama daunnya sudah terlepas dari kotiledonnya dan
mulai membuka dari bentuk kuncupnya, maka lain halnya dengan biji yang ada di
wadah kedua. Pada biji yang berada di wadah kedua daunnya masih belum terlepas
dari kotiledonnya dengan tinggi biji pertama 1 cm, biji kedua 1,1 cm, biji
ketiga 1,3 cm, biji keempat 1 cm, dan biji kelima 1 cm sehingga rata-rata
tingginya 1,32 cm/biji.
Pada hari
kelima, kacang hijau yang berada di wadah pertama daunnya mulai melebar yang
disertai dengan pertambahan tinggi. Tinggi biji pertama di wadah pertama 4,5
cm, biji kedua 3,7 cm, biji ketiga 3,5 cm, biji keempat 3 cm, dan biji kelima
1,2 cm sehingga rata-rata tingginya 3,18 cm/biji. Sedangkan pada wadah kedua,
tinggi biji pertama 1 cm, biji kedua 1,2 cm, biji ketiga dan keempat1,3 cm, dan
biji kelima 2 cm sehingga rata-rata tingginya 1,36 cm/biji. Pada kacang hijau
yang ditanam di media kapas, daunnya belum terlepas dari kotiledonnya hingga
hari keenam.
Pada hari
keenam, kacang hijau yang berada di wadah pertama daunnya terus melebar dan
semakin jauh dari kotiledonnya. Tinggi biji pertama di wadah pertama 6 cm, biji
kedua 4,6 cm, biji ketiga 4,5 cm, biji keempat 4,3 cm, dan biji kelima 1,4 cm
sehingga tinggi rata-ratanya 4,16 cm/biji. Adapun pada wadah kedua, biji
pertama tingginya 1,5 cm, biji kedua 1,4 cm, biji ketiga 1,5 cm, biji keempat 2
cm, dan biji kelima 3,5 cm sehingga tinggi rata-ratanya 1,98 cm/biji.
Dari
pengamatan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau tercepat terjadi pada media tanam tanah. Sedangkan
kapas memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dari tanah. Dari pengamatan
ini dapat di buktikan bahwa media tanam sangat berpengaruh bagi
pertumbuhan tanaman. Berbeda media
tanamnya, maka berbeda pula pertumbuhan tanaman yang ditanam di media tersebut.
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari
percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa media tanam sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau. Berbeda media tanamnya, maka berbeda pula
pertumbuhannya.
5.2.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan bahwa penyiraman
dilakukan secara teratur.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah
Syakur. Manfaat Kacang Hijau Bagi Kesehatan Kita. http://www.kesehatan123.com/2225/manfaat-kacang-hijau/.diakses
pada tanggal 22 Juli 2012.
Anonim.Pengaruh
Berbagai Media TanamTerhadap Kecepatan Perkecambahan BijiKacang Hijau.
http://www.scribd.com/doc/54785920/Pengaruh-Berbagai-Media-Tanam-Terhadap-Kecepatan-Perkecambahan-Biji-Kacang.diakses pada tanggal
28 Juli 2012.
Aryulina,
Diah, dkk.2004.Biologi 2.Jakarta:Erlangga.
Handayani,
Nuri.2009.Buku Kantong Biologi SMA.Yogyakarta:Pustaka
Widyatama.